Setelah 1 tahun kami bertunangan dan proses permohonan Visa K-1 selama kurang dari 6 bulan, akhirnya tunangan saya menjemput saya di Jakarta untuk bersama-sama terbang ke Chicago. Saya bersyukur pada Tuhan karena kedua orangtua saya pun mendapat visa Amerika sehingga mereka bisa berangkat bersama dengan kami untuk menghadiri pernikahan kudus kami. Rasa syukur saya pada Tuhan tidak pernah terputus karena inilah kerinduan saya untuk melihat kedua orangtua saya menghadiri pemberkatan pernikahan saya dengan seseorang yang telah Tuhan pilih untuk bertumbuh dalam pernikahan yang kudus.
Saya teringat banyak hal yang harus dipersiapkan dalam proses permohonan Visa K-1 tersebut. Dari setiap langkah dan prosedur yang saya dan tunangan saya jalani, kami jalani bersama dengan Tuhan melalui doa dan puasa. Kami bersyukur karena Tuhan banyak membantu kami dengan cara Tuhan. Tuhan 'mengirim' orang-orang yang tepat untuk berkomunikasi dengan kami. Dalam doa-doa saya, Tuhan tetap memberkati mereka yang telah Tuhan pakai untuk membantu saya dalam kondisi saya saat itu capek dan sedih karena harus urus ini dan itu. Saya bersyukur atas sopir-sopir taxi yang baik dan ramah yang mengantarkan saya dan bapak saya pergi ke RS untuk tes kesehatan, kantor polisi, bank, kantor catatan sipil, kedutaan. Saya bersyukur atas petugas-petugas di RS, kantor polisi, kantor catatan sipil, Kedutaan Amerika, kantor RW dan Kelurahan, Bapak RT-ku dan teman-teman yang memberi informasi mengenai Visa K-1. Saya juga bersyukur atas dukungan doa dari teman-teman dan keluargaku terkasih - orangtua, semua kakak dan abang, semua ponakan, paman dan tante juga sepupu.
Banyak hal yang saya pelajari melalui apa yang telah Tuhan beri dalam hubungan yang saya miliki bersama kekasih saya. Dari semua hal yang telah kami lalui bersama sejak akhir Oktober 2010 kami telah berkomitmen bahwa apapun yang kami lalukan dalam berkomunikasi lewat internet, telpon atau pun ketika bertemu secara pribadi di Jakarta dan Chicago kami mau belajar selalu untuk menjaga kekudusan hubungan kami untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan masa depan kami. Saya bersyukur hingga saat ini kami berumah-tangga, walaupun baru 1 bulan, Tuhan tetap membantu kami untuk mau belajar tetap bertumbuh dalam Tuhan melalui pembacaan firman, doa dan puji-pujian bagi Tuhan bersama. Saya sadar kami tidak sempurna dalam banyak hal namun satu hal yang saya imani bahwa Tuhan akan selalu memberkati pernikahan kami dan tetap mengajarkan kami untuk rendah hati, jujur dan hidup dalam kesederhanaan.
Terima kasih Tuhan atas banyak hal yang Tuhan beri dan ajar kami untuk tetap mengandalkan Tuhan dalam hidup kami. Terima kasih saudara-saudariku, kawan-kawanku serta murid-muridku. Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua. Amin.